Rabu, 06 Maret 2013

PAKEM IPS


A. PENGALAMAN PEMBELAJARAN ASYIK BELAJAR DENGAN PAKEM : IPS 3

Beberapa orang guru SD-MI dan SMP-MTs sudah menerapkan kegiatan PAKEM untuk mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial yang baik dengan ciri-ciri antara lain: • Menggunakan lingkungan sebagai sumber belajar (kenampakan
alam, koperasi, kantor kepala desa, informasi kependudukan)
• Memanfaatkan Nara Sumber
• Menggunakan surat kabar bekas dan
• Menggunakan peristiwa yang baru terjadi
1. Kenampakan Alam

Sebelum kegiatan pembelajaran kenampakan
alam di mulai, seluruh siswa melakukan
kegiatan membaca senyap selama
sepuluh menit. Materi bacaannya berkisar
tentang kenampakan alam.
Pada awal pelajaran, Ibu Hartatik, guru kelas
5, SDN Ngepung, Probolinggo sekitar lima
menit, melakukan tanya jawab untuk mengetahui
tentang kenampakan alam di sekitar sekolah.
Kemudian, sekitar 15 menit siswa
dalam kelompok membuat instrumen pengamatan
aspek sosial, ekonomi, yang berkaitan
dengan kondisi alam sekitar sekolah.
Setelah instrumen pengamatan disepakati
oleh masing-masing kelompok, kegiatan berikutnya adalah masingmasing
kelompok melakukan kegiatan pengamatan sesuai dengan
lokasi yang disepakati bersama. Masing-masing siswa dalam
kelompoknya, melaksanakan tugas sesuai dengan pembagian tugas
yang telah disepakati bersama. Di antaranya beberapa siswa
mencatat, menggambar/membuat denah lokasi yang diamati.
Sekitar 20 menit kemudian, untuk melengkapi hasil pengamatan
tersebut, para siswa menanyakan kepada penduduk yang berdiam
di sekitar lokasi tentang kondisi alam, pada waktu dulu dan sekarang.
Pengamatan ke lereng bukit/jurang.
ASYIK BELAJAR DENGAN PAKEM : IPS
A. PENGALAMAN PEMBELAJARAN
4
Kegiatan tukar pengalaman antar kelompok
dilakukan dengan memajangkan hasil
kerja kelompok di depan kelas. Masingmasing
anggota kelompok bebas melihat,
mengamati, menanyakan, atau memberikan
komentar tentang hasil kerja kelompok
lain. Bersama-sama guru, siswa mencoba
menyimpulkan ciri-ciri kenampakan
alam di sekitar lingkungan sekolah.
Sebelum kegiatan pembelajaran ini diakhiri,
setiap siswa membuat laporan
pengamatannya berdasarkan pengamatan
langsung di tempat lokasi, hasil kerja kelompok, serta kesimpulan
yang disusun secara bersama-sama. Hasil laporan individu kemudian
dipajangkan di tempat papan pajangan masing-masing. Sekitar
lima menit masing-masing siswa saling mengamati hasil pajangan
temannya.
Alternatif kegiatan lainnya
• Siswa hendaknya mendiskusikan perubahan fungsi lahan
yang terjadi (hutan ® perkebunan ® rawa/sawah ®
pemukiman, apa akibatnya)
• Siswa mendiskusikan dampak perubahan iklim terhadap aktivitas
masyarakat
• Siswa membuat poster kerusakan alam yang diakibatkan oleh
ulah manusia dan bagaimana menjaga dan melestarikannya.
Pajangan Hasil
Karya Siswa
A. PENGALAMAN PEMBELAJARAN
ASYIK BELAJAR DENGAN PAKEM : IPS 5
Pembibitan melalui
biokultur enzim
2. Penggunaan Lahan
Siswa di SMPN 1 Pati kelas VII, belajar IPS tentang penggunaan
lahan di Indonesia. Guru IPS ingin membuat
pembelajaran yang menarik dan menyenangkan dengan
mengangkat isu mengenai import beras di Indonesia.
Pada tahap awal guru memberikan pertanyaan yang menantang
kepada siswa.
• Mengapa Indonesia mengimport beras?
• Bagaimana penggunaan lahan pertanian di Indonesia saat
ini?
Pertanyaan dilanjutkan dengan kegiatan untuk mencari
informasi secara individu melalui surat kabar dan narasumber,
yaitu petani tradisional dan petani modern. Pertanyaan
wawancara, disusun siswa secara individu untuk ditanyakan
kepada nara sumber. Pada tahap 3, guru memberikan
bacaan tentang teknologi pertanian enzim biokultur penemuan
putra Indonesia (Prof. Dr. Setiono Hadi) dengan foto-foto di
lapangan (pertemuan kedua).
Sesi berikutnya menghadirkan narasumber (petani tradisional dan
petani dengan biokultur). Dari hasil wawancara, siswa secara individual
membuat tulisan (gagasan dan ide sendiri) untuk pemanfaatan
dan penggunaan pupuk organik selain biokultur, sehingga
Indonesia bisa menjadi negara agraris yang bisa mengekspor hasil
pertanian dan diterima oleh negara lain.
Contoh beberapa hasil karya siswa
ASYIK BELAJAR DENGAN PAKEM : IPS
A. PENGALAMAN PEMBELAJARAN
6
Tindak lanjut kegiatan antara lain:
Siswa dapat diajak menganalisis kegiatan ekonomi berdasarkan
penggunaan lahan, antara lain bisa membandingkannya dengan Thailand
dan Jepang yang lahan pertaniannya lebih sempit dan kurang
subur. Agar siswa memahami variasi penggunaan lahan dengan
tanaman yang berbeda berdasarkan kesuburan tanah, topografi,
perubahan musim, atau penggunaan lahan di lingkungan rumah
(Tabulapot → lahan terbatas), sebaiknya siswa secara berkelompok
diberi tugas terstruktur (tugas proyek).
A. PENGALAMAN PEMBELAJARAN
ASYIK BELAJAR DENGAN PAKEM : IPS 7
3. Kebangsaan
Pada awal pembelajaran, siswa bersama guru melakukan kegiatan
sebagai berikut:
• tanya jawab tentang aspek-aspek yang ingin diketahui tentang
masalah-masalah yang ada di Desa Ngepung
• mendiskusikan cara-cara mendapatkan informasi yang berkaitan
dengan masalah-masalah tersebut
• mendiskusikan tentang bentuk laporan yang dibuat nanti.
Secara berkelompok siswa menyusun daftar pertanyaan. Berdasarkan
hasil kesepakatan kelompok ada lima masalah, yaitu masalah
kawin muda, pendidikan, pajak, air, dan kemiskinan. Masing-masing
kelompok mendapat tugas menyusun daftar pertanyaan sesuai
dengan topik/masalah yang telah ditentukan. Misalnya, kelompok
1 menyusun dan membahas daftar pertanyaan tentang masalah
kawin muda. Kelompok 2 menyusun dan membahas daftar pertanyaan
tentang masalah pendidikan. dan seterusnya.
Setelah daftar pertanyaan selesai dibuat, masing-masing kelompok
menyepakati daftar pertanyaan yang
akan diajukan kepada Kepala Desa
Ngepung. Siswa (wakil setiap kelompok)
melakukan wawancara dengan
kepala desa dan staf mengenai lima
aspek di atas. Beberapa siswa lainnya
mencatat data lain, yaitu monografi
yang ada di Desa Ngepung. Di sekolah
setiap kelompok mendiskusikan,
menganalisis data dan hasil wawancara,
observasi, dan dokumentasi.
Hasil kegiatan wawancara dan observasi
dipajangkan. Variasi tukar pengalaman
dilakukan dengan cara geser
karya (karya kunjung). Artinya, karya
kelompok digeser ke kelompok lain.
Kelompok lain memberi tanggapan atau komentar tertulis di kertas
yang telah disediakan. Setelah dua kali putaran, hasil karya kelompok
dikembalikan ke kelompok semula. Simpulan dan pemantapan
dilakukan secara pleno.
Untuk mengetahui pencapaian kompetensi individu, masingmasing
siswa diminta untuk membuat laporan sesuai dengan topik
Kunjungan ke Kepala
Desa.
ASYIK BELAJAR DENGAN PAKEM : IPS
A. PENGALAMAN PEMBELAJARAN
8
masing-masing. Hasil laporan siswa secara individu dipajangkan di
tempat pajangan masing-masing. Sekitar 15 menit kemudian, siswa
bisa melakukan salah satu di antara kegiatan sebagai berikut:
• Siswa saling membaca hasil karya pajangan milik temannya.
• Bersama guru, siswa menyimpulkan hasil temuannya.
• Siswa bersama guru memprediksi keadaan Desa Ngepung pada
lima tahun mendatang.
• Saran untuk kegiatan tindak lanjut untuk mata pelajaran Bahasa
Indonesia, para siswa diminta untuk membuat karya tulis dengan
judul “Andai Aku Menjadi Kepala Desa”.
• Rencana tindak lanjut yang lainnya adalah bermain peran
tentang “Kawin Muda”.
Alternatif tindak lanjut:
Merencanakan dan melaksanakan aksi siswa untuk berpartisipasi
menyelesaikan masalah di masyarakat yang dilakukan secara jujur
dan terbuka.
A. PENGALAMAN PEMBELAJARAN
ASYIK BELAJAR DENGAN PAKEM : IPS 9
4. Wawasan Nusantara
Apakah semua topik dapat diajarkan dengan PAKEM?
Keragu-raguan ini dijawab oleh Pak Suwandi, guru
Kutoharjo 03.
Ketika mengajar topik ini, Pak Wandi memulainya dengan
mengajak siswa membaca artikel tentang wawasan nusantara
yang ada pada buku paket dan surat kabar.
Kegiatan selanjutnya, secara kelompok, siswa diminta mencari
informasi pada media cetak (koran/majalah) yang telah
tersedia di masing-masing kelompok tentang berbagai peristiwa
yang mendukung dan merusak wawasan nusantara.
Informasi yang telah ditemukan dan dikumpulkan
selanjutnya digunakan sebagai bahan diskusi untuk diklasifikasi
peristiwa mana yang mendukung dan mengancam wawasan
nusantara. Hasil diskusi kelompok selanjutnya dipajang untuk dimintakan
tanggapan kelompok lain.
Kemudian secara individu siswa menulis dengan kata-kata sendiri
tentang cara menjaga persatuan dan kesatuan. Hasil karya individu
ini pada akhirnya dipajang dan ditanggapi siswa lain, juga pembelajaran
ini diakhiri dengan penguatan dari guru.
Tindak lanjut kegiatan dapat berupa:
• Bermain peran dalam pembelajaran agar membiasakan diri
hidup rukun dalam perbedaan, partisipasi nyata apa yang dapat
dilakukan oleh siswa dalam menjaga persatuan.
• Bermain peran sangat membantu siswa memahami aspek praktis
interaksi sosial antara suku bangsa, antar golongan, antara pemeluk
agama. Beri kesempatan kepada siswa untuk mengembangkan
pikir, rasa dan imajinasinya kalau mereka bertengkar, berkelahi
atau bentrok fisik, mengapa terjadi, bagaimana akibatnya, bagaimana
penyelesaiannya dan lain sebagainya.
Hasil karya siswa
tentang Wawasan
Nusantara
Siswa sedang menulis
dengan kata-kata
sendiri tentang cara
menjaga kesatuan dan
persatuan
ASYIK BELAJAR DENGAN PAKEM : IPS
A. PENGALAMAN PEMBELAJARAN
10
5. Hak dan Kewajiban
Dalam pembelajaran hak dan kewajiban, para siswa SDN
Ngepung Probolinggo, mencoba membuat aturan sekolah
sendiri. Mereka menyusun secara bersama-sama. Aturan sekolah
buatan siswa ini lebih populer dengan sebutan “poin perilaku”.
Langkah-langkah kegiatan pembelajaran yang dilakukan oleh Pak
Hadi, guru kelas 4, telah terurai berikut ini.
Kegiatan Pembelajaran
• Membuat aturan tata tertib sekolah dengan cara musyawarah.
• Menginventarisasi hal-hal yang melanggar hak asasi orang lain
di sekolah.
• Menginventarisasi hal-hal yang diperbolehkan dan bahkan
dianjurkan untuk dilakukan oleh semua warga sekolah.
• Menentukan sanksi bagi pelanggar aturan sekolah.
• Membandingkan aturan sekolah yang dibuat/disusun sekolah
dan pemerintah dengan buatan siswa sendiri.
• Mengidentifikasi aturan sekolah yang sering tidak ditaati.
• Merencanakan sosialisasi ke seluruh warga sekolah.
• Membuat gambar dan slogan tentang aturan sekolah.
Catatan
Melalui kegiatan tersebut guru:
• Menerapkan azas demokrasi di kelas
• Melatih siswa dalam pengambilan keputusan bersama
• Meningkatkan disiplin diri siswa
• Meningkatkan kesadaran tentang hak dan kewajiban terhadap
pemerintah.
Tindak lanjut pembelajaran:
Ketika sekolah menentukan/merevisi aturannya,
mintalah perwakilan siswa (siswa yang lain
bisa jadi pengamat) terlibat atau berpartisipasi
dalam kegiatan dimaksud. Dengan demikian,
siswa juga belajar mensosialisasikan aturan dan
membiasakan hidup tertib, teratur dan jujur.
Pengontrolan terhadap tegaknya hak dan kewajiban
siswa, yang termuat dalam aturan sekolah
pun akan lebih efektif.
Siswa menyusun
poin perilaku (aturan
tata tertib)
A. PENGALAMAN PEMBELAJARAN
ASYIK BELAJAR DENGAN PAKEM : IPS 11
Siswi sedang
mencari informasi
di koran
Siswa kelas 5 SD Kutoharjo 03 Pati, belajar topik migrasi. Pak
Suwandi, guru kelas tersebut dalam kegiatan ini menggunakan
berbagai sumber belajar, seperti nara sumber, pengalaman pribadi,
koran/majalah dan buku PKPS yang relevan. Kegiatan ini dilakukan
dengan 2 tahap yaitu tahap I menganalisis data dan tahap II
wawancara dengan nara sumber mantan Tenaga Kerja Wanita
(TKW). Satu hari sebelumnya, siswa ditugasi mencatat data orang-
orang pelaku migrasi yang dikenal siswa.
Tahap I, kegiatannya sebagai berikut:
• Siswa mencari informasi dari koran/majalah tentang pengalaman
dan alasan seseorang melakukan migrasi
• Curah pendapat tentang informasi yang didapat
• Kerja kelompok mengumpulkan data (data sudah didapatkan
anak dari tugas sebelumnya)
• Diskusi kelompok menghubungkan data yang diperoleh dengan
informasi dan media cetak (bentuk, sebab, dan akibat migrasi)
• Pemajangan hasil diskusi kelompok (saling kunjung dan
menanggapi karya kelompok lain).
Kegiatan tahap II ini diawali dengan diskusi kelas
menentukan aspek wawancara. Selanjutnya, kegiatannya
ádalah sebagai berikut:
• Kerja kelompok menyusun pertanyaan wawancara (secara individual
anak ditugasi membuat pertanyaan, kemudian pertanyaan
didiskusikan dan diseleksi untuk dijadikan produk kelompok

Tidak ada komentar:

Posting Komentar